Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2017
BATUBARA DI INDONESIA
Produksi & Ekspor Batubara Indonesia
Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.
Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2.2 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram.
Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia adalah:
1. Sumatra Selatan
2. Kalimantan Selatan
3. Kalimantan Timur
Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).
Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Namun penjualan domestik agak tidak signifikan karena konsumsi batubara dalam negeri relatif sedikit di Indonesia. Toh dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan batubara domestik yang pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi ambisiusnya (menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian besar menggunakan batubara sebagai sumber energi karena Indonesia memiliki cukup banyak cadangan batubara). Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan besar di Indonesia (misalnya penambang batubara Adaro Energy) telah berekspansi ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah membuatnya tidak menarik untuk tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga menjadi perusahaan energi terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka sendiri.
Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.
Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga Batubara:
PRODUKSI
(DALAM JUTA TON)
2007 217
2008 240
2009 254
2010 275
2011 353
2012 412
2013 474
2014 458
2015 461
2016 419
EKSPOR
(DALAM JUTA TON)
2007 163
2008 191
2009 198
2010 210
2011 287
2012 345
2013 402
2014 382
2015 366
2016 333
DOMESTIK
(DALAM JUTA TON)
2007 61
2008 49
2009 56
2010 65
2011 66
2012 67
2013 72
2014 76
2015 87
2016 86
HARGA (HBA)
(USD/TON)
2007 n.a
2008 n.a
2009 70.7
2010 91.7
2011 118.4
2012 95.5
2013 82.9
2014 72.6
2015 60.1
2016 61.8
Sumber: Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources
B.31 Processing Data
Batubara
Batubara - bahan bakar fosil - adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Namun demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas alam, memiliki tingkat polusi yang lebih sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian, semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi mereka ke batubara.
Produksi & Ekspor Batubara Indonesia
Indonesia
adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak
tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir
terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor
terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis
kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya
berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara
Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat
produksi saat ini diteruskan.
Berkaitan
dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9
dengan sekitar 2.2 persen dari total cadangan batubara global terbukti
berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari
cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang
lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram.
Ada
banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan
batubara terbesar di Indonesia adalah:
1.
Sumatra Selatan
2.
Kalimantan Selatan
3.
Kalimantan Timur
Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).
Sejak
awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk
investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan
penjualan batubara dalam negeri. Namun penjualan domestik agak tidak signifikan
karena konsumsi batubara dalam negeri relatif sedikit di Indonesia. Toh dalam
beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan batubara domestik yang
pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi
ambisiusnya (menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian
besar menggunakan batubara sebagai sumber energi karena Indonesia memiliki
cukup banyak cadangan batubara). Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan
besar di Indonesia (misalnya penambang batubara Adaro Energy) telah berekspansi
ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah membuatnya tidak menarik untuk
tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga menjadi perusahaan energi
terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka sendiri.
Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga Batubara:
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Produksi
(dalam juta ton) |
217
|
240
|
254
|
275
|
353
|
412
|
474
|
458
|
461
|
419
|
Ekspor
(dalam juta ton) |
163
|
191
|
198
|
210
|
287
|
345
|
402
|
382
|
366
|
333
|
Domestik
(dalam juta ton) |
61
|
49
|
56
|
65
|
66
|
67
|
72
|
76
|
87
|
86
|
Harga (HBA)
(USD/ton) |
n.a
|
n.a
|
70.7
|
91.7
|
118.4
|
95.5
|
82.9
|
72.6
|
60.1
|
61.8
|
Sumber: Indonesian Coal Mining Association
(APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources
·
Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia:
(USD/TON)
Bulan
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
Januari
|
109.29
|
87.55
|
81.90
|
63.84
|
53.20
|
86.23
|
Februari
|
111.58
|
88.35
|
80.44
|
62.92
|
50.92
|
83.32
|
Maret
|
112.87
|
90.09
|
77.01
|
67.76
|
51.62
|
81.90
|
April
|
105.61
|
88.56
|
74.81
|
64.48
|
52.32
|
82.51
|
Mei
|
102.12
|
85.33
|
73.60
|
61.08
|
51.20
|
83.81
|
Juni
|
96.65
|
84.87
|
73.64
|
59.59
|
51.87
|
75.46
|
Juli
|
87.56
|
81.69
|
72.45
|
59.16
|
53.00
|
|
Augustus
|
84.65
|
76.70
|
70.29
|
59.14
|
58.37
|
|
September
|
86.21
|
76.89
|
69.69
|
58.21
|
63.93
|
|
Oktober
|
86.04
|
76.61
|
67.26
|
57.39
|
69.07
|
|
November
|
81.44
|
78.13
|
65.70
|
54.43
|
84.89
|
|
Desember
|
81.75
|
80.31
|
69.23
|
53.51
|
101.69
|
C.31 Output Data
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Sistem Informasi Geografi bidang Ekonomi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Drs. MOHAMMAD SAID BUSIRI selaku guru geografi SMA N 13 Surabaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada teman - teman yang telah turut membantu dalam proses pembuatan Sistem Informasi Geografi ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam SIG ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan SIG yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga Sistem Informasi Geografi bidang Ekonomi yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Surabaya,20 November 2017
Sheila Endira, XII
IPA 5/31
Batubara
Batubara - bahan bakar fosil - adalah sumber energi
terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok
untuk produksi baja dan semen. Namun demikian, batubara juga memiliki karakter
negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan
polusi akibat tingginya kandungan karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas
alam, memiliki tingkat polusi yang lebih sedikit
namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian,
semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi mereka ke
batubara.
Produksi & Ekspor Batubara Indonesia
Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara
terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia,
Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari
batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara
5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang
sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi
yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia,
cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun
mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.
Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini
menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2.2 persen dari total cadangan batubara
global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60
persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas
rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100
cal/gram.
Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah
dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia adalah:
1. Sumatra Selatan
2. Kalimantan Selatan
Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).
Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara
dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan
produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Namun penjualan domestik
agak tidak signifikan karena konsumsi batubara dalam negeri relatif sedikit di
Indonesia. Toh dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan
batubara domestik yang pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap
program energi ambisiusnya (menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit
listrik, yang sebagian besar menggunakan batubara sebagai sumber energi karena
Indonesia memiliki cukup banyak cadangan batubara). Selain itu, beberapa
perusahaan pertambangan besar di Indonesia (misalnya penambang batubara Adaro
Energy) telah berekspansi ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah
membuatnya tidak menarik untuk tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga
menjadi perusahaan energi terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka
sendiri.
Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga
Batubara:
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Produksi
(dalam juta ton) |
217
|
240
|
254
|
275
|
353
|
412
|
474
|
458
|
461
|
419
|
Ekspor
(dalam juta ton) |
163
|
191
|
198
|
210
|
287
|
345
|
402
|
382
|
366
|
333
|
Domestik
(dalam juta ton) |
61
|
49
|
56
|
65
|
66
|
67
|
72
|
76
|
87
|
86
|
Harga
(HBA)
(USD/ton) |
n.a
|
n.a
|
70.7
|
91.7
|
118.4
|
95.5
|
82.9
|
72.6
|
60.1
|
61.8
|
Sumber: Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry
of Energy and Mineral Resources
· Harga
Batubara Acuan (HBA) Indonesia:
(USD/TON)
Bulan
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
Januari
|
109.29
|
87.55
|
81.90
|
63.84
|
53.20
|
86.23
|
Februari
|
111.58
|
88.35
|
80.44
|
62.92
|
50.92
|
83.32
|
Maret
|
112.87
|
90.09
|
77.01
|
67.76
|
51.62
|
81.90
|
April
|
105.61
|
88.56
|
74.81
|
64.48
|
52.32
|
82.51
|
Mei
|
102.12
|
85.33
|
73.60
|
61.08
|
51.20
|
83.81
|
Juni
|
96.65
|
84.87
|
73.64
|
59.59
|
51.87
|
75.46
|
Juli
|
87.56
|
81.69
|
72.45
|
59.16
|
53.00
|
|
Augustus
|
84.65
|
76.70
|
70.29
|
59.14
|
58.37
|
|
September
|
86.21
|
76.89
|
69.69
|
58.21
|
63.93
|
|
Oktober
|
86.04
|
76.61
|
67.26
|
57.39
|
69.07
|
|
November
|
81.44
|
78.13
|
65.70
|
54.43
|
84.89
|
|
Desember
|
81.75
|
80.31
|
69.23
|
53.51
|
101.69
|
Sumber: Indonesian Coal Mining
Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources
Tidak ada komentar:
Posting Komentar